segala perkara dapat ku tanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Haleluya...

Minggu, 06 Maret 2011

Kasus Aborsi...


“800 Ribu Remaja Lakukan Aborsi"
(http://www.info-infos.co.cc/2010/12/800-ribu-remaja-lakukan-aborsi.html)

Info Berita Terbaru Info Infos - Diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4 juta jiwa. Parahnya, 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja.
      Demikian data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2010 ini. Ini mengiringi data lain yang tak kalah mencengangkan. Disebutkan, sekitar 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan hubungan seks pranikah."Artinya dari 100 remaja, 51 sudah tidak perawan," ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarief .Beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pranikah juga dilakukan beberapa remaja. Misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan.

"Hasil penelitian di Yogya dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalamai kehamilan sebelum menikah," kata Sugiri. Solusinya, lanjut Sugiri Syarif, konseling untuk remaja agar tidak melakukan seks pranikah akan terus dilakukan. Sementara data tentang penyalahgunaan narkoba menunjukkan, dari 3,2 juta jiwa yang ketagihan narkoba, 78 persennya adalah remaja. Sedangkan penderita HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya.Berdasarkan data Kemenkes pada akhir Juni 2010 terdapat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20-29 tahun yakni 48,1 persen dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 persen. Selain itu kasus penularan terbanyak adalah heteroseksual sebanyak 49,3 persen, homoseksual sebanyak 3,3 persen dan IDU 40,4 persen.


Pendapat Masyarakat tetang Aborsi (kususnya yang dilakukan remaja)

Sungguh ironis kehidupan remaja zaman sekarang, yang seharusnya tugas awal mereka adalah belajar yang baik.Namun kini mereka juga telah melakukan pelanggaran norma-norma pergaulan di Indonesia yang dimana menganut budaya ketimuran. Oleh sebab itu, para orang tua harus pandai-pandai menjaga dan mengontrol pergaulan anak-anaknya. Dan kita sebagai pelaku lapangannya, kita harus dapat memilih pergaulan dan memagari kehidupan kita dengan agama sesuai dengan keyakinan.

Pendapat Saya tetang Aborsi (kususnya yang dilakukan remaja)

            Ini termasuk prilaku yang tak etis, Aborsi merupakan salah satu tindakan yang sangat bertentangan dengan etika, norma agama dan keyakinan kita sebagai umat beragama. Namun pada kenyataannya masih banyak sekali  pemuda Kristen yang masih belum menyadari akan hal tersebut.
Seringkali mereka yang melakukan aborsi adalah para remaja yang melakukan seks di luar nikah.
Beberapa hal yang menyebabkan remaja melakukan hubungan seks di luar nikah adalah
  1. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai hal tersebut
  2. Adanya keingintahuan remaja yang mendorong mereka untuk melakukakannya
  3. faktor dalam keluarga, seperti keluarga broken home
  4. pemaksaan dari pihak luar (pemerkosaan)
 Dan beberapa faktor yang mendorong mereka untuk melakukan aborsi,diantaranya:
  1. Tidak menginginkan bayi yang ada dalam kandungannya
  2. Malu
  3. Belum siap baik secara fisik maupun mental
  4. Takut mencemarkan nama baik keluarga.

Pandangan Alkitab mengenai aborsi
(http://www.gotquestions.org/indonesia/aborsi-Alkitab.html)


Alkitab tidak pernah secara khusus berbicara mengenai soal aborsi. Namun demikian, ada banyak ajaran Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah mengenai aborsi. Yeremia 1:5 memberitahu kita bahwa Allah mengenal kita sebelum Dia membentuk kita dalam kandungan. Mazmur 139:13-16 berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan membentuk kita dalam rahim. Keluaran 21:22-25 memberikan hukuman yang sama kepada orang yang mengakibatkan kematian seorang bayi yang masih dalam kandungan dengan orang yang membunuh. Hal ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan sebagai manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristen aborsi bukan hanya sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan dengan hidup matinya manusia yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).

Argumen pertama yang selalu diangkat untuk menentang posisi orang Kristen dalam hal aborsi adalah, “Bagaimana dengan kasus pemerkosaan dan/atau hubungan seks antar saudara. Betapapun mengerikannya hamil sebagai akibat pemerkosaan atau hubungan seks antar saudara, apakah membunuh sang bayi adalah jawabannya? Dua kesalahan tidak menghasilkan kebenaran. Anak yang lahir sebagai hasil pemerkosaan atau hubungan seks antar saudara dapat saja diberikan untik diadopsi oleh keluarga yang tidak mampu memperoleh anak – atau anak tsb dapat dibesarkan oleh ibunya. Sekali lagi sang bayi tidak seharusnya dihukum karena perbuatan jahat ayahnya.
Dan alasan Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.  Dalam Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.  Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia…”

Argumen kedua yang biasanya diangkat untuk menentang posisi orang Kristen dalam hal aborsi adalah, “Bagaimana jikalau hidup sang ibu terancam?” Secara jujur ini adalah pertanyaan paling sulit untuk dijawab dalam soal aborsi. Pertama-tama perlu diingat bahwa situasi semacam ini hanya kurang dari 1/10 dari 1 persen dari seluruh aborsi yang dilakukan di dunia saat ini. Jauh lebih banyak perempuan yang melakukan aborsi karena merka tidak mau “merusak tubuh mereka” daripada perempuan yang melakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa mereka. Kedua, mari kita mengingat bahwa Allah kita adalah Allah dari mujizat. Dia dapat menjaga hidup dari ibu dan anak sekalipun secara medis hal itu tidak mungkin. Akhirnya, keputusan ini hanya dapat diambil antara suami, isteri dan Allah. Setiap pasangan yang menghadapi situasi yang sangat sulit ini harus berdoa minta hikmat dari Tuhan (Yakobus 1:5) untuk apa yang Tuhan mau mereka buat.

Pada 99% dari aborsi yang dilakukan sekarang ini alasannya adalah “pengaturan kelahiran secara retroaktif.” Perempuan dan/atau pasangannya memutuskan bahwa mereka tidak menginginkan bayi yang dikandung. Maka mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup dari bayi itu daripada harus bertanggung jawab. Ini adalah kejahatan yang terbesar. Bahkan dalam kasus 1% yang sulit itu, aborsi tidak sepantasnya dijadikan opsi pertama. Hidup dari manusia dalam kandungan tu layak untuk mendapatkan segala usaha untuk memastikan kelahirannya.
Bagi mereka yang telah melakukan aborsi, dosa aborsi tidaklah lebih sulit diampuni dibanding dengan dosa-dosa lainnya. Melalui iman dalam Kristus, semua dosa apapun dapat diampuni (Yohanes 3:16; Roma 8:1; Kolose 1:14). Perempuan yang telah melakukan aborsi, atau lai-laki yang mendorong aborsi, atau bahkan dokter yang melakukan aborsi, semuanya dapat diampuni melalui iman di dalam Yesus Kristus.